bertemu tiba-tiba denganmu. wahai ruh akanan tiba yang menggenggam telunjuk dengan jemari mungil halusmu. senyum menyemburat di seantero wajahmu. kubiarkan terang semakin terang. di hidupku kecilku. kasihku lebih padamu. kau masih saja tersenyum, kasihku. mulutmu melahirkan eja disetiap detik, kemudian tawa manjamu menyusupi sela eja, “aa-yah. a-a-yah.” ahaaaaiii..saat itu sampah harum bagi hidung. sakit nitkmat bagi tubuhku. gelap terang di mata rancu ku.
kurapatkan hidung di punggung hidungmu. matamu indah mengatup-ngatup bagai bintang malam gerhana. gelegak gelimu tak bosan buatku. menggoda imanku menggilik-gilik pinggang mungilmu. oh. ada cerita untukmu kecil, ini rahasia; hanya kita berdua yang tau. ayah, adalah lelaki. lelaki yang kalah pada perdaban perempuan. kemenangan lelaki yang utuh. ayahmu, takan menikah sebatas kasih tanpa tanggung jawab. sebatas tanggung jawab tanpa kasih. juga menikahi perempuan yang berkasih lelaki lain. sepantasnya kukenal kelopak-kelopak hatinya. dan memetiknya dengan keindahan kata dan tatapan mata beralas kaca. kemudian kubawa ia pada nenekmu yang menghidupi, kakekmu yang melindungi, dan kedua pamanmu yang begitu menghangatkan. indah nak.
rotan-rotan lunak karenamu nak. kujanjikan kemurnian rumah dari petualang-petualang bejat. di rumah itu. keluar air yang menghidupimu. kujanjikan kebersihan labirin yang mengadakan adanya adamu. yang dijaganya dari bisik obral-obral dunia gila ini nak, dari petualang-petualang bejat !
jangan tertawa karena ayahmu ini tak membelenggu perempuan-perempuan,atau ayahmu adalah seorang pemilih. kau yang memilih, karena ia yang kan mengadakanmu. nenekmu, kakekmu dan paman-pamanmu merestui kita. mau pilih yang bagaimana nak, perempuian itu. itukah. atau..... hahaha, jangan bercanda nak. kukatakan ini padamu agar kau tau betapa ayahmu bukan lelaki murahan. ¬^_^
dimsa arif .06/10/11
kurapatkan hidung di punggung hidungmu. matamu indah mengatup-ngatup bagai bintang malam gerhana. gelegak gelimu tak bosan buatku. menggoda imanku menggilik-gilik pinggang mungilmu. oh. ada cerita untukmu kecil, ini rahasia; hanya kita berdua yang tau. ayah, adalah lelaki. lelaki yang kalah pada perdaban perempuan. kemenangan lelaki yang utuh. ayahmu, takan menikah sebatas kasih tanpa tanggung jawab. sebatas tanggung jawab tanpa kasih. juga menikahi perempuan yang berkasih lelaki lain. sepantasnya kukenal kelopak-kelopak hatinya. dan memetiknya dengan keindahan kata dan tatapan mata beralas kaca. kemudian kubawa ia pada nenekmu yang menghidupi, kakekmu yang melindungi, dan kedua pamanmu yang begitu menghangatkan. indah nak.
rotan-rotan lunak karenamu nak. kujanjikan kemurnian rumah dari petualang-petualang bejat. di rumah itu. keluar air yang menghidupimu. kujanjikan kebersihan labirin yang mengadakan adanya adamu. yang dijaganya dari bisik obral-obral dunia gila ini nak, dari petualang-petualang bejat !
jangan tertawa karena ayahmu ini tak membelenggu perempuan-perempuan,atau ayahmu adalah seorang pemilih. kau yang memilih, karena ia yang kan mengadakanmu. nenekmu, kakekmu dan paman-pamanmu merestui kita. mau pilih yang bagaimana nak, perempuian itu. itukah. atau..... hahaha, jangan bercanda nak. kukatakan ini padamu agar kau tau betapa ayahmu bukan lelaki murahan. ¬^_^
dimsa arif .06/10/11
No comments:
Post a Comment