Sekar, sekar, sekar
sekar?
itukah kau? yah, yang mengeluarkan caya terang
menelanjangi retinaku yang terinjak injak anjing lalu
kau sekar? yah, ia senantiasa melantunkan sebait cinta cakrawala
menyumbat arus kata kata nirwana tersangkut di tenggorokanku
Apa kau sekar?
Dua puluh lima anak kecil kebanggaan kamung
main petak umpet waktu senja duduk
ia sembunyi dalam angan
walau ia tau, hormatnya sebanding ratu ratu agung
tetapi ratu menyatu dengan lumpur, lumur mensuci
harum semerbak kasturi