marque 1

Selamat Datang (dianjurkan untuk mendengarkan musik pada playlist yang ada)

Tuesday, April 19, 2011

Gandari

Gandari

Lima hari sebelum ibu para Kurawa itu membalut matanya dengan sehelai kain hitam, mendampingi suaminya, raja buta itu, sampai kelak, beberapa detik sebelum ajal…
la, yang tak ingin lagi melihat dunia, sore itu
menengok ke luar jendela buat terakhir kalinya:
Sebuah parit merayap ke arah danau. Dua ekor tikus mati,
hanyut. Sebilah papan pecah mengapung.
Sebatang ranting tua mengapung.
Di permukaan telaga, di utara, dua orang
mengayuh jukung yang tipis, dengan
dayung yang putus asa.

Sunday, April 17, 2011

ANAK INGUSAN DAN PETANG

Add caption
ANAK INGUSAN dan PETANg


sebelum petang, ketika senja di ujung tongkat, pemuda-pemuda kampung membereskan diri masing-masing , duduk bercerita, dicampuri canda tawa iseng tanda permainan sepak bola sore itu telah bubar. Ontel-ontel lawas mengantre sepanjang jalan di samping lapangan, menambah ramai sore itu ketika saling lempar salam terjadi oleh para pemuda dan para pengayuh rante ontel. Desa bekonang memang desa yang ramah, orang orang akan saling menyapa jika bertemu. Setiap sore sebelum petang, jalan penghubung desa dan kota dipenuhi orang lalu lalang, yang berjalan kaki membawa peralatan sawah adalah petani, pejalan kaki telanjang dada adalah pemuda sehabis main bola, pengguna ontel yag kebanyakan gadis-gadis adalah buruh pabrik kota, sedangkan gadis yang lain di rumah mereka menggarap hal-hal yang laak dilakukan ibu rumah tangga. Rutinitas penduduk desa terlihat jelas di tanggul atas lapangan.

Friday, April 15, 2011

TUDUNG SURGA DETIK ITU


 Tudung Surga Detik Itu ( Detik di Kleco )


pertemuan adalah sesuatu yang singkat
seperti teguk air tanpa sapa oleh lidah
sedetik itu, alir pertemukan kaca dan belah bibir
merah mencumbu bias bias beling
dan detik detikpun mewarna
menjadi memori ayu
bergaun penuh lekuk bak ombak patuh
karena angin

SURAT CINTA

Surat Cinta

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !

Thursday, April 14, 2011

TEMBANG PENENTRAM TANGIS

seperti tentara berbaris
kita bisa melakukannya melalui malam
karena kita akan melihat sosok matahari
kunang-kunang satu-satunya yang kita miliki

dengan keinginan kita melihat matahari.
melalui saat saat buruk
melalui hari hari panjang
melalui malam keras.
bergegap melihat matahari.

Wednesday, April 13, 2011

AKU INGIN HIDUP SELAMANYA

Sekar, sekar, sekar
sekar?
itukah kau? yah, yang mengeluarkan caya terang
menelanjangi retinaku yang terinjak injak anjing lalu
kau sekar? yah, ia senantiasa melantunkan sebait cinta cakrawala
menyumbat arus kata kata nirwana tersangkut di tenggorokanku
Apa kau sekar?

Dua puluh lima anak kecil kebanggaan kamung
main petak umpet waktu senja duduk
ia sembunyi dalam angan
walau ia tau, hormatnya sebanding ratu ratu agung
tetapi ratu menyatu dengan lumpur, lumur mensuci
harum semerbak kasturi

PELANGI TERAS MASJID

Pelangi Teras Masjid

Duduk di teras masjid kampus
Teduh mengguling angan, teduh teroyak
Di teras, si hawa duduk
Bertudung pink kemeja kain pelangi
Membuatku duduk iseng berwarna
Dan daun2 hijau terus menertawai
Angin iring siul ejekan,
mereka tau malam Nanti ku kan merindu,

dimsa arif,  kampusku, 07-03-2011

BISIK ANEH TENTANG KAU

Bisik Aneh Tentang Kau

kamu adalah satu dalam pikiranku
terpikir olehku dirimu
menyemangatiku
untuk melindungimu
mungkin ini tampak aneh untukmu
bahkan semua orang tertawa tak percaya
hahahaha uwwaaahhaaa uwaahaaa hahahahaha hahahaha
haaaaahaa haahahahahaha haa haa ha haaa haha haha
hahaha ha haha ha ha ha ha ha haa hhhhhhh h h h
lelucon konyol kata mereka

WANITA MENULIS DIAM DIAM

 
Angin masuk lewat tingkap
Ke dalam kamar perempuan di atas kasur
ia menulis diam-diam satu waktu
Dengan wajah tertunduk
Dan angin menghempasnya rambut teruarai
ia menangis, bukan tangisan palsu
lantaran ia sendiri

suara jangkrik berdendang meranting
merambat sampai anting
tentang perjanjian dengan malam dimana ia
bisa menangis sambil diam-diam menulis
dengan malam
tentang perjanjian dengan hatinya dimana ia
bisa tersenyum sipu malu teringat madu dulu
dengan takdir