marque 1

Selamat Datang (dianjurkan untuk mendengarkan musik pada playlist yang ada)

Saturday, June 18, 2011

Kisah Sekarku

sentuhan dingin malam
kukenang harum sebuah kisah
kubaca setiap huruf kata kalimat angka
didekap hangat  angan yang kukuh

tiap huruf, kueja jenaka
seperti kelinci jantan berkejaran
dengan betina

Thursday, June 16, 2011

Pagi Setelah Gerhana

pagi ini ia memanggil
rengkuh hangat mendekap mahkota
beri terik pada jemuran
kering musnah terjang dingin
saat halimun lesap
ia ambil punjut
usap wajahwajah yang berkeringat
menyumbat mata air dikulit

Monday, June 13, 2011

di Tepi Sungai Kami dipertemukan

Sebuah perasaan itu datang lagi, sesungguhnya, sedikitpun dikedalaman ruang benakku  tak ada keberanian untuk kembali menikmati ihwal perasaan padanya. Nadiku terus deras mengalir, degup yang berdetak kencang merekatkan kulit disekujur tubuh, termasuk lapisan kulit di wajahku, terus menarik dari dasar seperti kembang layu menjadi tegang jelita. Sejelita mata sayu berbinar cerah, mulut yang tak kunjung diam dari senyum penuh tak percaya.
    Ia duduk di bawah pohon sejuk yang sedari dulu tingginya masih sama, dedaunan jatuh menjangkau tanah di sekitar tubuh yang menghadap sungai bening dari gunung. Aku masih meniliknya dan menimbang keberanian untuk menghampirinya. Sesekali muncul di hatiku, apakah boleh aku merasakan kembali perasaan padanya? kakiku yang tadinya selangkah mendekat berubah arah dan melangkah dua kali. Dan satu pertanyaan datang, Apa benar dia? aku melihat cincin di jari manisnya, tapi tak ada cincin yang kuberi padanya.

Wednesday, June 1, 2011

AJARAN BUNDA


Mencintai keluarga memang keharusan, rasa itu lahir dengan sendirinya bersamaan pula dengan lahirnya setiap manusia, atau,  sebelum manusia lahir? Karena manusia diciptakan dengan bumbu bumbu itu, telah jatuh sari wangi keikhlasan pertemuanan adam dan hawa sejak bertemu maupun sesudahnya.
                           
                                ***

    Selama ia sakit, tubuh mungilnya tetap bersih, karena kulit yang melapisi daging-dagingnya adalah sutra tersendiri bagi mereka yang menyayangi. Pagi sangat cerah, bulu bulu sutra menari halus tapi tak sehalus rambutnya yang lurus sepinggang, hanya saja rambut tak terurai benar tersentuh bagian pinggang, hanya sebagian yang tersentuh ketika rambut itu seakan menjalar melawati sekat tumpuan badan. Ia duduk di kursi roda, hitam dan kusam. Kata bu Santi, kursi itu sudah 8 tahun belum diganti meskipun sudah reyot pasrah. Ketika ia berumur tiga tahun, seorang nenek terlampau tua  berjalan telanjang kaki dan mendorong kursi itu dari desa, si nenek hanya berpesan, kursi ini untuk membantu cucunya beraktifitas, tersenyum mengikuti anak-anak lain yang berjalan. Sejak itu, nenek tak datang lagi.